Cara Menjaga Anak Dari Penculikan

Akhir-akhir ini baik di media massa elektronik, media massa cetak maupun media sosial berita penculikan menjadi begitu masif. Berita terkait adanya laporan penculikan anak yang meningkat selama beberapa hari terakhir membuat masyarakat, terutama sebagai orang tua, menjadi banyak yang resah. Satu isu yang sering disorot di media massa saat ini adalah meningkatnya kasus kejahatan perdagangan anak. Tujuan para penculik juga memiliki motif yang berbeda-beda, antara lain penculikan untuk adopsi ilegal, penculikan untuk balas dendam dan tebusan, serta penculikan untuk kerja paksa dan mengemis. Kemudian yang paling menyeramkan adalah penculikan untuk diambil organ dalam tubuhnya kemudian dijual dipasar gelap. Para orangtua juga sangat perlu berhati-hati sekali dikarenakan dalam kasus penculikan juga bisa mengarah kepada human trafficking atau kejahatan dan kekerasan seksual pada anak yang masih dibawah umur.

Beberapa langkah dan hal yang perlu untuk dijadikan acuan dalam mencegah dan menghindari penculikan adalah sebagai berikut :

1. Berbicara dengan anak Anda tentang penculikan anak akan menunjukkan kepadanya bahwa orang asing bisa saja dan sangat mungkin jahat. Ini akan memicu diskusi tentang bagaimana melindungi diri dari kejahatan. Anak Anda akan belajar lebih banyak tentang pentingnya tetap waspada. Orang tua berkewajiban untuk mengajarkan kepada anaknya pentingnya mengenal orang lain, terutama yang belum dikenal, karena bisa saja mereka dengki. Biarkan anak mengerti bahwa jika seseorang memintanya pergi, dia harus menolak, dan bahwa dia tidak dapat menerima hadiah apa pun dari orang lain. Juga, dia tidak diperbolehkan meninggalkan rumah sendirian tanpa orang dewasa yang bertanggung jawab atas keselamatannya. Berikan pengertian dengan bahasa yang mudah dipahami anak, agar anak mudah mencerna dan menerapkan saran orang tua.

2. Dalam hal pengawasan terhadap anak terutama saat akan bermain, bahkan jika perlu harus didampingi oleh anggota keluarga (orang dewasa, seperti saudara kandung kakak dan adik).

3. Ajarkanlah kepada buah hati kita supaya membiasakan diri meminta izin kepada orang tua apabila hendak pergi ke suatu tempat. Kemudian beri tahu ia bahwa Bunda dan Ayah atau orang tua sangat perlu mengetahui ia pergi ke mana, bersama siapa, dan kapan akan pulang.

4. Beritahu juga kepada  anak nama orang tua baik ayah maupun ibunya, dimana tinggal (alamat rumah), dan juga nomor HP dan whatsapp atau informasi kontak orang tua.

5. Ingatkan kepada anak agar jangan menunggu penjemputan dan pengantaran di luar sekolah atau kampus, sebaiknya suruh anak menunggu penjemputan dan pengantaran di dalam kampus atau sekolah jika terpaksa terlambat menjemput.

6. Sebagai orang tua juga harus paham dan mengetahui lingkungan sekolah anaknya, mengenal para guru dan karyawan terutama security atau petugas keamanan ang ada di sekolah tempat anaknya menuntut ilmu.

7. Ingatkan putra-putri kita bahwa ia harus menolak pemberian permen, snack atau jajanan maupun hadiah dari yang tidak dikenalnya secara baik-baik. Jangan lupa juga ajarikanj untuk menolak apabila ada ajakan pergi dengan orang asing meskipun diajak untuk bermain atau melakukan hal-hal yang menyenangkan dan sebentar dengan alasan misalnya oarang tua anak sudah diberi tahu oleh penculik. Kemudian yang tak kalah penting, ajari puta-putri kita untuk tidak memberi tahu data pribadi, misalnya nomor HP, alamat rumah, ataupun hal lainnya kepada orang asing atau orang yang tak dikenal.

8. Nah ini untuk anak perempuan. Jangan terlalu banyak memakai perhiasan supaya tidak memancing orang jahat disekitarnya.

9. Ada juga kasus tidak diculik tapi hanya tersesat bisa juga hilang dari pengawasan main ke suatu tempat. Maka orang tua juga perlu untuk memberi tahunya ke mana sebaiknya harus pergi atau bertanya, misalnya ke pos satpam, pusat informasi jika ada, kantor polisi, atau rumah sakit terdekat sesuai keadaan dan tempat yang memungkinkan. Selain itu, ia juga bisa mencari orang-orang berseragam, seperti petugas keamanan atau pegawai toko. Jika tidak, ia bisa meminta bantuan pada ibu yang sedang bersama anak atau wanita dewasa.

10. bisa juga menuaruh di dalam tas anak, sebuah kartu atau karton yang dilaminasi bertuliskan nama anak, tanggal lahir, alamat, dan nomor telepon rumah atau orang tua. tetapi hal ini penting, tjika si anak yang adalah pemalu atau anak dengan disabilitas (memiliki cacat mental). Jangan lupa kepada ingatkan kepada siapa ia bisa memberikan data dirinya tersebut agar tidak disalahgunakan dan aman. Dengan kemajuan tekhnologi sekarang ada gelang GPS yang dapat terhubung ke HP atau komputer orang tua yang ada di kantor atau rumahnya.

11. Bagi banyak orang tua hati-hati untuk mengunggah foto dan cerita tentang Si Kecil di dunia maya. Jika anak sudah bisa mengakses media sosial, perlu juga untuk mengingatkannya agar tidak memberikan informasi, juga untuk tidak menggunakan fitur lokasi saat mengunggah status atau foto kegiatannya.

Saat ini penculik anak bekerja sama dengan pengasuh atau pengemudi antar jemput sekolah anak. Maka kita juga harus tahu latar belakang pengasuh anak dan pengendara antar jemput dengan baik.

12. Sebaiknya hindari memakaikan kaos dengan namanya tertera di sana. Ini akan memudahkan orang asing memanggil namanya. Karena anak cenderung lebih mudah percaya pada orang dewasa yang mengetahui dan menyebut nama mereka dan menganggap aman atau mungkin anak akan mengira penculik sebagai teman atau saudara orang tua mereka.

Itulah beberapa hal yang semoga bisa sebagai jalan untuk menjaga anak kita semua dari kejahatan penculikan. Selamat dan tetap waspada.