Seringkali kita berfikir untuk mengejar harta supaya hidup kita bahagia, lantas kita bekerja keras itu memang perlu,dan memelihara harapan positif juga sesuatu yang penting.
Tetapi ada hal yang bisa membuat kita bahagia secara cepat dengan istilah lainnya instan.
Yaa lebih cepat daripada kedipan mata. Apa itu?
Jawabannya yaitu : “Syukur dan IKHLAS”✅
Syukur dan ikhlas adalah 2 senjata untuk meraih kebahagiaan yang bisa dilakukan oleh semua orang.
Yang ingin meraih hidup bahagia tanpa memusingkan kantong kempes atau sedang sempit keuangannya.
Dua kata ini memanglah bukan hal yang mudah untuk dilakukan, tapi bukan berarti tidak bisa diamalkan karena hubungan nya dengan perasaan hati kita yang dimlai dengan cara berfikir yang tepat sesuai pencipta otak kita.
Orang yang ikhlas yaitu orang yang paling berbahagia di dunia ini itu pasti, karena hatinya lapang dan berfikirnya selalu positif maka orang ikhlas adalah orang kaya yang sesungguhnya. Keren kan?
Jadi jangan pernah kita berfikir banyak harta bikin bahagia. Hal ini tidaklah selalu tepat walaupun banyak harta bisa bahagia apabila disikapi dengan pas didapat dengan cara yang baik dan halal dan digunakan untuk kebaikan pada sesamanya.
Kalau senang sesaat, yaa… tetapi ketahuilah sifat harta, kalau tidak kita landasi dengan perasaan yang tepat maka akan timbul perasaan kurang dan kurang lagi dan lagi seperti minum air laut yang tak akan menghilangkan haus.
Segunung emas pun tidak akan membuat orang bahagia kalau tanpa rasa bersyukur, Tapi sepiring nasi tempe pun akan membuat bahagia jika kita bersyukur.
jika anda bersyukur sudah langsung bahagia, apalagi ikhlas akan membawa anda ke level bahagia yang lebih tinggi dan lebih besar lagi.
Berbahagialah melihat keluarga anda, berbahagialah melihat kesuksesan tetangga anda, berbahagialah melihat kesuksesan kompetitor anda, berbahagialah saat teman kuliah anda lebih kaya, berbahagialah di setiap waktu dan setiap tempat.
Jangan berikan sedikitpun celah perasaan negatif di perasaan anda karena Allah maha membahagiakan setiap hamba-Nya
Salam Lunas by Mas Arli Kurnia (dengan sedikit gubahan)
