Site icon CARASCIENCE

Lailatul Qadar, Malam Paling Mulia

Bagi umat Islam yang sedang beribadah puasa ada sebuah malam yang sangat spesial yaitu “Lailatul Qadar” atau malam keberkahan merupakan salah satu malam yang paling mulia. Saat malam ini terjadi hanya ada di bulan Ramadhan, yaitu tepatnya pada 10 hari terakhir bulan tersebut. Pada saat Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena keberkahan dan pahala yang diberikan pada malam ini sangat besar karena lebih baik dari 1000 bulan.

Dari tinjauan etimologi, Lailatul Qadar berasal dari bahasa Arab, “lailah” yang artinya malam, sedangkan “qadar” yang berarti takdir atau kemampuan. Oleh karena itu, Lailatul Qadar juga sering bisa dikatakan sebagai malam takdir atau malam kemampuan. Malam ini dianggap sebagai malam takdir seseorang selama setahun ke depan, dan ibadahnya pada malam ini setara dengan ibadah selama seribu bulan pahalanya.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat dihormati oleh umat Islam hal ini terkait firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tertulis di dalam Surah Al-Qadr ayat 1-3 yang menjelaskan pada kita:

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.”

Lebih lanjut dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah Muhammad juga menjelaskan pentingnya malam Lailatul Qadar. dalam sabdanya: “Barangsiapa yang berdiri (sholat) di malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” Tentu hal ini sangat diharapkan bagi mereka yang beriman dan mengharapkan surga-Nya. 

Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dan meningkatkan kualitas ibadah di malam Lailatul Qadar. Salah satu ibadah yang paling dianjurkan adalah shalat malam atau tarawih, membaca Al-Quran, berdoa, berzikir, dan bersedekah supaya memperoleh berkah dan keutamaan pada malam itu.

Ada beberapa tanda-tanda khusus yang menunjukkan keberadaan Lailatul Qadar. Beberapa tanda tersebut antara lain, malamnya tenang dan sejuk, langitnya cerah dan terang, pagi harinya matahari bersinar tidak menyilaukan dan hangat.

Mengenai hal ini pada tahun 2015, sebuah studi ilmiah yang dilakukan oleh Institut Fisika Atmosferik di Kairo, Mesir, menunjukkan bahwa kondisi atmosferik yang terkait dengan tanda-tanda Lailatul Qadar tidak berbeda dengan malam-malam lainnya di bulan Ramadan. Penyelidikan tersebut mengamati suhu udara, kelembaban, tekanan atmosfer, dan kecepatan angin selama tiga tahun berturut-turut, dan tidak menemukan perbedaan signifikan pada malam yang dianggap sebagai Lailatul Qadar.

Dari keterangan diatas menunjukkan pada kita semua bahwa tanda-tanda Lailatul Qadar sebenarnya lebih bersifat spiritual daripada ilmiah. Dalam Islam, kita diajarkan bahwa keberadaan Lailatul Qadar lebih merupakan masalah iman dan keyakinan daripada bukti ilmiah yang konkret karena tidak semua perkara agama menuntut pembuktian saintifik.

Sebagai umat Islam, kita harus terus memperbanyak ibadah dan menguatkan iman, terlepas dari keberadaan Lailatul Qadar. Kita harus berusaha untuk selalu dekat dengan Allah dan menghormati malam-malam suci di bulan Ramadan, termasuk Lailatul Qadar, sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri pada-Nya.

Berikut ini link e-book terkait Lailatul Qadar semoga bermanfaat dan meningkatkan iman dan literasi kita. Silahkan download!

Exit mobile version